kerajaan Majapahit

Sejarah Kerajaan Majapahit, Lokasi, Raja, dan Peninggalannya



Kholida Qothrunnada - detikBali
Rabu, 15 Feb 2023 12:04 WIB


Baca artikel detikbali, "Sejarah Kerajaan Majapahit, Lokasi, Raja, dan Peninggalannya" selengkapnya https://www.detik.com/bali/berita/d-6569811/sejarah-kerajaan-majapahit-lokasi-raja-dan-peninggalannya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

 - Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara. Di mana, kerajaan ini juga menjadi kerajaan terbesar dan terkuat di pada masanya.

Kerajaan ini dikenal sebagai pusat kebudayaan dan perdagangan yang maju di wilayah Asia Tenggara pada zamannya. Keberadaan Kerajaan Majapahit telah menjadi bukti sejarah yang kaya dan menarik, untuk dipelajari.

Sejarah Singkat Berdirinya Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang pernah berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-16. Namun, ada juga yang menuliskan berdiri pada abad ke-14 hingga abad ke-15. Kerajaan Majapahit terletak dan berpusat di Jawa Timur, dan dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar di wilayah Asia Tenggara pada masa lalu.

Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293 M oleh Raden Wijaya. Menurut sejarawan Slamet Muljana dalam bukunya yang berjudul Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara, Raden Wijaya berhasil memproklamasikan diri sebagai raja pertama Kerajaan Majapahit setelah ia berhasil mengalahkan raja Kediri pada tahun 1293.

Berdirinya Kerajaan Majapahit dipercaya berawal dari kerajaan-kerajaan kecil yang ada di sekitar daerah Trowulan. Sejarah singkat berdirinya kerajaan Majapahit bermula dari kisah mengenai Raja Kertanegara, yang juga raja terakhir Kerajaan Singasari. Pada akhir abad ke-13, terjadi perang antara dua kerajaan yaitu Kerajaan Singasari dan Kerajaan Kediri yang mengakibatkan Kerajaan Singasari mengalami kekalahan.

Raja Kertanegara memerintah Kerajaan Singasari pada awal abad ke-13. Ia dikenal sebagai raja yang pandai berdiplomasi, dan mampu menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangga. Namun, pada tahun 1292 terjadi serangan dari pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan yang ingin memperluas kekuasaannya ke wilayah Nusantara.

Saat itu, Raja Kertanegara berhasil mengalahkan pasukan Mongol. Namun, ia terluka parah dan akhirnya tewas dalam serangan tersebut. Setelah kematian Raja Kertanegara, terjadi perselisihan antara para bangsawan di Kerajaan Singasari yang ingin merebut tahta. Salah satu pangeran yang bernama Jayakatwang, akhirnya berhasil merebut tahta dan memproklamirkan dirinya sebagai raja baru. Namun, kekuasaan Jayakatwang tidak bertahan lama karena ia berhasil ditumbangkan oleh pasukan Mongol yang kembali menyerang pada tahun 1293.

Setelah jatuhnya Kerajaan Singasari, wilayah Jawa Timur menjadi sangat tidak stabil dan terpecah-pecah menjadi beberapa kekuatan kecil yang saling bertikai. Pada saat yang sama, munculah seorang tokoh bernama Raden Wijaya, yang merupakan cucu dari Raja Kertanegara. Raden Wijaya berhasil membangun aliansi dengan para bangsawan di Jawa Timur dan membentuk pasukan yang kuat untuk merebut kekuasaan di wilayah tersebut.

Pada tahun 1293, Ia pun berhasil merebut kekuasaan di Trowulan dan memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama Kerajaan Majapahit, dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit terus berkembang di bawah pimpinan Kertarajasa Jayawardhana dan para penerusnya.

Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan yang maju dalam bidang seni, sastra, arsitektur, dan teknologi. Salah satu contoh keberhasilan Kerajaan Majapahit adalah dalam bidang perdagangan, di mana mereka berhasil menguasai jalur perdagangan antara Asia Timur dan Barat.

Lokasi Pemerintahan Kerajaan Majapahit
Berikut adalah beberapa lokasi penting yang menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit:

1. Trowulan
Lokasi pemerintahan Kerajaan Majapahit terletak di daerah Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Daerah ini merupakan bekas ibu kota Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk.

Dikutip dari buku A History of Modern Indonesia Since c. 1300 oleh M.C. Ricklefs, Trowulan dipilih sebagai lokasi pemerintahan karena letaknya yang strategis di daerah perbukitan dan dekat dengan Sungai Brantas, yang menjadi sumber air utama bagi Kerajaan Majapahit.

Selain itu, lokasi ini juga dekat dengan pantai utara Jawa yang memungkinkan kerajaan untuk berdagang dengan bangsa-bangsa lain.

Dr. Agus Aris Munandar dalam buku Trowulan: Ibu Kota Kerajaan Majapahit, menyebut bahwa terdapat berbagai peninggalan Kerajaan Majapahit di sana. Di kawasan ini terdapat berbagai situs bersejarah seperti Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, Candi Brahu, serta bekas kolam dan jalan-jalan kerajaan.

2. Mojokerto
Mojokerto merupakan kota di Jawa Timur yang menjadi tempat penyebaran agama Hindu-Budha di Nusantara pada abad ke-13 hingga abad ke-15. Di kawasan ini terdapat beberapa peninggalan sejarah seperti Candi Jabung dan Candi Pari.

3. Surabaya
Surabaya dikenal sebagai kota pelabuhan yang strategis dan merupakan salah satu tempat penting dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Di kota ini terdapat Museum Cheng Ho dan beberapa peninggalan sejarah, seperti Masjid Ampel dan Pura Jagatnatha.

4. Bali
Meskipun tidak termasuk wilayah Jawa Timur, Bali juga pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Gajah Mada. Di sana terdapat beberapa peninggalan sejarah seperti Pura Besakih dan Pura Luhur Uluwatu.

Raja-raja Kerajaan Majapahit
Berikut adalah beberapa raja yang pernah memimpin Kerajaan Majapahit:

1. Raden Wijaya (1293 M - 1309 M)
Raden Wijaya merupakan pendiri Kerajaan Majapahit yang berhasil mempersatukan berbagai kerajaan kecil di Jawa Timur. Ia memulai pemerintahannya pada tahun 1293 setelah berhasil mengalahkan pasukan Mongol yang hendak menyerang Jawa. Ia juga diangkat sebagai raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.

2. Jayanegara (1309 M -1328 M)
Jayanegara merupakan putra Raden Wijaya yang menjadi raja Majapahit setelah ayahnya wafat. Ia dikenal sebagai raja yang terkenal kejam dan licik. Meskipun demikian, ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Majapahit hingga ke wilayah Sumatera.

3. Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 M -1350 M)
Tribhuwana merupakan putri Jayanegara yang menjadi raja wanita pertama di Kerajaan Majapahit. Ia memerintah bersama-sama dengan suaminya, Raden Wijaya II, dan berhasil memperluas pengaruh Majapahit ke wilayah Bali dan Maluku.

4. Hayam Wuruk (1350 M - 1389 M)
Hayam Wuruk merupakan raja Majapahit yang paling terkenal dan dianggap sebagai puncak kejayaan Kerajaan Majapahit. Ia memerintah selama 40 tahun dan berhasil memperluas wilayah kekuasaan Majapahit.

Mulai dari ke wilayah Kalimantan, Sumatra, Semenanjung Malaya, Filipina, dan Papua Nugini. Ia juga dikenal sebagai raja yang pandai diplomasi dan berhasil menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangga seperti Cina.

5. Wikramawardhana (1389 M - 1429 M)
Wikramawardhana merupakan raja Majapahit yang memerintah setelah Hayam Wuruk wafat. Ia memerintah selama 40 tahun dan dikenal sebagai raja yang memperkuat kekuasaan Majapahit dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

Namun, pada akhir pemerintahannya, ia mengalami kekalahan dalam peperangan melawan kerajaan Demak dan Majapahit mulai mengalami kemunduran.

Masa Jaya Kerajaan Majapahit
Masa kejayaan Kerajaan Majapahit ini dikenal dengan sebutan "Zaman Keemasan Hindu-Buddha". Selama masa kejayaan ini, Kerajaan Majapahit dipimpin oleh beberapa raja yang berpengaruh, seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada.

M.C. Ricklefs dalam bukunya menjelaskan bahwa pemerintahan Hayam Wuruk dikenal sebagai masa keemasan dalam sejarah Majapahit. Ia menjalin hubungan perdagangan dengan Tiongkok, India, dan negara-negara Arab. Selain itu, ia juga membangun banyak monumen dan pura sebagai simbol kekuasaan kerajaan, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Sukuh.

Pada masa itu, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya dan menjadi kerajaan yang sangat kuat. Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar wilayah Indonesia hingga ke Semenanjung Malaya, Filipina, dan Papua Nugini.

Selain itu, Kerajaan Majapahit juga menjadi pusat perdagangan di Nusantara pada masa itu. Banyak pedagang dari berbagai negara datang ke Kerajaan Majapahit untuk berdagang, dan kerajaan ini pun menjadi kaya dan makmur. Tidak hanya itu, pada masa jayanya, seni, budaya, dan pendidikan berkembang pesat.

Seni tari, seni lukis, seni ukir, arsitektur, dan para pelajar dari berbagai daerah datang ke Kerajaan Majapahit untuk belajar sangat berkembang pesat pada masa itu. Masa jaya Kerajaan Majapahit ini menjadi bukti, bahwa Indonesia pernah memiliki peradaban yang maju dan kaya akan budaya.

Keruntuhan Kerajaan Majapahit
Beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Majapahit antara lain:

1. Perang Saudara
Salah satu faktor yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Majapahit adalah konflik internal antara keluarga kerajaan. Pada abad ke-15, Kerajaan Majapahit mengalami perang saudara antara pihak-pihak yang bersaing untuk merebut kekuasaan.

Pada masa pemerintahan Wikramawardhana, terjadi perseteruan antara adipati-adipati (gubernur) yang memperebutkan kekuasaan di daerah-daerah. Konflik ini membuat Majapahit melemah dan mudah diserang oleh musuh-musuhnya.

2. Serangan dari Luar
Selain perang saudara, Kerajaan Majapahit juga mengalami serangan dari luar.Pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak yang berpusat di Jawa Tengah mulai mengancam kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Pada tahun 1521, pasukan Demak berhasil menaklukkan ibu kota Majapahit, Trowulan. Pada akhirnya, Majapahit takluk pada serangan dari luar, terutama dari kerajaan-kerajaan Islam seperti Demak dan Aceh.

Penyebaran agama Islam juga menjadi salah satu faktor yang mempercepat keruntuhan Kerajaan Majapahit. Agama Islam tersebar di Indonesia pada abad ke-13 dan mulai menyebar ke Jawa pada abad ke-15.

3. Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi juga menjadi faktor yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Majapahit. Pada masa pemerintahan Wikramawardhana, terjadi kemunduran dalam bidang perdagangan dan ekonomi. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh dari perdagangan Portugis di Malaka, yang mengurangi pengaruh Majapahit di kawasan tersebut.

4. Pelemahan Sistem Pemerintahan
Selama berabad-abad, Kerajaan Majapahit memiliki sistem pemerintahan yang sangat kuat dan terorganisir dengan baik. Namun, pada akhirnya, sistem pemerintahan ini mulai melemah dan tidak efektif.

Para pemimpin Majapahit mulai tidak mampu mengendalikan para adipati dan pejabatnya, sehingga korupsi dan nepotisme semakin merajalela di kerajaan ini.

Peninggalan Kerajaan Majapahit
Beberapa contoh bukti peninggalan Kerajaan Majapahit yang masih bisa ditemukan, adalah sebagai berikut:

1. Candi-candi
Kerajaan Majapahit dikenal sebagai kerajaan yang memiliki bangunan candi yang megah dan indah. Beberapa contoh candi yang dapat ditemukan di wilayah bekas kekuasaan Kerajaan Majapahit antara lain Candi Penataran, Candi Sukuh, Candi Jawi, dan Candi Tikus. Selain itu, candi-candi tersebut juga menjadi saksi bisu kebudayaan dan agama yang dianut oleh masyarakat pada masa itu.

2. Relief dan Prasasti
Kerajaan Majapahit juga meninggalkan banyak relief dan prasasti yang ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Relief-relief tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu, seperti pertanian, perdagangan, dan kehidupan sosial. Prasasti-prasasti yang ditemukan juga menjadi saksi bisu tentang kerajaan dan raja-raja yang memerintah pada masa itu.

3. Seni Lukis dan Patung
Seni lukis dan patung juga menjadi peninggalan penting dari Kerajaan Majapahit. Seni lukis yang terkenal pada masa itu adalah gaya pahatan batu bas-relief yang banyak ditemukan pada candi-candi.

Sedangkan. seni patung Kerajaan Majapahit lebih mengarah pada patung-patung yang mewakili agama Hindu dan Buddha, seperti patung Ganesha dan Wisnu.

4. Kesenian Tradisional
Kerajaan Majapahit juga memberikan pengaruh besar terhadap seni dan kebudayaan masyarakat Indonesia. Beberapa kesenian tradisional seperti wayang kulit dan gamelan dipercayai berasal dari masa Kerajaan Majapahit dan hingga kini masih menjadi kesenian yang populer di Indonesia.

Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan yang memiliki sejarah yang panjang, dan pernah menjadi pusat kebudayaan dan perdagangan di Asia Tenggara pada masanya. Pada akhir abad ke-15, kekuasaan Kerajaan Majapahit mulai terkikis hingga akhirnya runtuh.

Meskipun telah runtuh ratusan tahun lalu, Kerajaan Majapahit meninggalkan banyak peninggalan bersejarah yang masih dapat ditemukan hingga kini, seperti candi, relief, prasasti, seni lukis dan patung, serta kesenian tradisional.

Peninggalan tersebut menjadi saksi bisu kejayaan peradaban Nusantara pada masa lalu. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus terus menghargai dan melestarikan warisan sejarah dari Kerajaan Majapahit, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya untuk terus menjaga dan mengembangkan peradaban Nusantara.

Baca artikel detikbali, "Sejarah Kerajaan Majapahit, Lokasi, Raja, dan Peninggalannya" selengkapnya https://www.detik.com/bali/berita/d-6569811/sejarah-kerajaan-majapahit-lokasi-raja-dan-peninggalannya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

No comments:

Post a Comment

renungan

  Bergantung Tanpa Khawatir Tuntutan biaya hidup saat ini menggentarkan banyak orang tua. Sebagian orang tua terpacu untuk bekerja di luar b...